L LOKAL YANG PALING DI CARI 25-02-2009 08:53:11 |
Sedikit saya mau bercerita tentang Tledekan (TL) lokal. Banyak para pemburu yg ingin memiliki burung ini, Banyak para sahabat saya/para pembeli TL di pasar maupun di warung2 pakan selalu menanyakan burung ini dari daerah asal, jika terlihat TL berbadan kecil dan ada warna bulu putih di depan mata serta tidak ada bulu putihnya di dada sampai dubur,maka orang urung untuk membelinya,karena diduga tledekan tersebut bukan lokalan dan harganyapun lebih murah dari harga TL lokalan. Untuk mencari TL lokalan sekarang ini sangat susah, bahkan saya sampai rela memikat sendiri tuh burung dengan cara ngasih sejumlah uang untuk membayar pemikatnya agar TL hasil pikatannya tidak di berikan orang lain. Menurut para penghobi, Burung Tledekan lokalan ialah burung yang berasal dari pulau jawa, misalnya dari daerah ungaran, lereng merbabu, kedu utara ,temanggung, wonosobo , sekitar lereng gunung prau, banjarnegara/purwokerto bagian utara dan timur laut. Untuk derah timur biasanya dari daerah gunung muria Jepara dan pati, tapi yang banyak beredar di pasar burung,terutama PB Karimata sekarang ialah TL dari kalimantan dan sumatra. Untuk mendapatkan burung TL lokalan orang harus rela antri /pasang DP untuk mendapatkan TL dari pemikat. Namun jika tidak sabar maka mereka rela terjun langsung mencari/memikat untuk mendapatkan seekor TL lokalan. Bahkan teman saya sampai blusukan (mencari :Red) di kampung IDT( inpres desa tertinggal) untuk mencari TL. Seperti kisah Bapak AK. Sunarto, pensiunan kodam IV Diponegoro, beliau seharian penuh menelusuri desa di wilayah kedu utara demi untuk mendapatkan "si KLASIK " yg menawan ini. Adapun ciri2 fisik TL lokal ialah adanya warna bulu putih di sebagian dada sampai ke dubur,bodi biasanya agak bongsor,warna biru muda di sampai ujung kepala agak cerah. TL di daerah semarang dan sekitarnya sekarang ini lagi trend. Untuk trotolan lokal para pemikat pasang harga di atas Rp. 150-200 ribu ,bahkan ada trotolan minta pemikat membandrol harga Rp. 250 Ribu. Maklum mencariTL lokalan memang disarasakan sangat sulit. Itulah sedikit tentang TL lokal yg saya ketahui dari beberapa pengalaman temen dan saya sendiri. Mendengarkan suara TL kalau di saat musim penghujan seperti sekarang ini memang merupakan suatu kenikmatan, apalagi suaranya yg klasik akan menggugah feeling kita untuk suatu keindahan alam pegunungan yg sejuk dan menentramkan. JIka kita bayangkan kalau kita berada di alam pegunungan di suatu pagi nan cerah di saat fajar belum menyingsing terdengar kicauan burung ini yg mengalun klasik serta sambil menatap serpihan kabut pagi dan hembusan angin sepoi2 yg menerpa wajah kita,maka apa yg terucap dalam hati maupun mulut kita.? Nah itulah rekan2 Km mania sedikit ulasan,mungkin berguna bagi kita semua terutama yg lagi demen sama TL.... |
MENCIRIKAN BURUNG BAKALAN 04-01-2009 11:49:15 Beberapa rekan kadang bertanya tentang arti burung bakalan muda hutan dan bakalan muda biasa. Jika kita pergi ke kios atau pasar burung maka kita acap di tawarkan burung dengan sebutan atau istilah burung jadi, burung bakalan, burung bakalan muda hutan. Bagi pecinta burung yang sudah berpengalaman biasanya akan dengan mudah dapat membedakan antara burung jadi, muda hutan atau bakalan. Namun bagi pecinta burung pemula perlu kiranya diketahui perbedaan arti dari istilah-istilah tersebut. Burung Jadi Burung bakalan ’biasa’ Burung bakalan Muda Hutan Ciri burung Bakalan yang berusia Muda Ciri umum burung bakalan muda adalah sebagai berikut : 1. Kaki, Perhatikan Kakinya. Kaki burung bakalan yang relatif masih muda biasanya masih basah mulus dan belum bersisik serta bercorak bersih. Hanya saja, secara umum, tidak ada burung tangkapan hutan yang meskipun berusia tua kakinya bersisik.
Pastikan burung bakalan yang kita pilih adalah berkelamin jantan jika untuk kicauan. Kecuali untuk burung yang diketahui walaupun berkelamin betina namun tetap memiliki kicauan yang baik seperti burung cucak rawa, love bird dan lainnya. Kalau untuk tujuan penangkaran, pastikan mendapatkan jantan atau betina yang sehat. 2. Berpenampilan sehat Pengertian sehat dapat dicirikan dengan gerakan burung relatif tenang dan stabil, bergerak tidak berlebihan. Burung yang bergerak secara berlebihan dapat menandakan burung tersebut sedang stress atau sebaliknya burung terlihat lemas yang dapat menandakan burung tersebut sedang dalam kondisi tidak sehat. Burung bakalan yang tidak sehat juga dapat dilihat dari warna bulu yang terlihat kusam dan kondisi bulu yang mengembang. Burung bakalan yang tampak sayapnya turun ke bawah dan bulu kepada berdiri dan leher di pendekan seperti dalam kondisi kedinginan serta mata yang sering terlihat seperti mengantuk, maka dapat dipastikan burung tersebut dalam kondisi sakit. Burung dalam kondisi seperti ini sebaiknya tidak dibeli. Sinar mata burung yang sehat biasanya terlihat jernih dan tajam serta bulunya sempurna dan berkilau. 3. Burung Tidak Cacat Pilihlah burung yang anggota tubuhnya dalam kondisi baik, tidak buntung pada jari jemarinya, mata yang sehat, tidak terkena penyakit katarak atau buta, saya terlihat kokoh dan paruh utuh. 4. Bentuk Fisik yang mempunyai ciri khusus dan proporsional Masing masing jenis burung mempunyai ciri khusus untuk menunjukan bahwa burung tersebut adalah burung bakalan yang baik. Namun secara umum ciri fisik burung bakalan yang baik adalah sebagai berikut : * memiliki dada yang bidang
5. Rajin Ngeriwik (berkicau) Akan lebih baik jika kita dapati burung bakalan yang kita beli telah rajin ngeriwik (berkicau secara perlahan) rajin untuk belajar berkicau atau bahkan mau berkicau. Sukur-sukur kita mendapatkan burung dengan volume diatas rata-rata yang dapat menjadi modal jika nantinya kita berniat untuk mengikutsertakan burung tersebut ke pentas lomba. Untuk burung piyik, pilihlah burung yang jika diberi makanan dia akan merengek lebih keras dan terlihat mendominasi burung lainnya. | |